Cari Blog Ini

Kamis, 18 Agustus 2022

Semangat Itu Mereka Yang Tularkan



Manusia hidup dengan berbagai ujian. Tak selamanya perjalanan hidup mulus. Ada kala aral rintangan menghadang. Saat kita hidup berkecukupan, di sisi lain banyak Saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan serta do'a. Banyak fenomena alam yang menjelma musibah bagi sebagian Saudara kita, baik sebab ulah tangan manusia maupun fenomena alamiah. Banjir, gunung meletus, kabut asap, kebakaran, kelaparan, dan masih banyak lagi. Sekitar tahun 2012, sebuah organisasi mahasiswa kedaerahan bernama Keluarga Mahasiswa Ogan Ilir (KMOI), mengenalkanku dengan berbagai macam keterlibatan kegiatan kemanusiaan. Selain mencakup pembinaan generasi muda di daerah kami, juga menjadi wadah kami untuk berperan membantu warga daerah Ogan Ilir yang sedang tertimpa bencana. Beberapa kegiatan kemanusiaan yang pernah kami lakukan ialah terjun ke jalan, menggalang dana bantuan untuk meringankan beban para korban kebakaran di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Penduduknya rata-rata bekerja sebagai petani dan pedagang kecil. Kondisi rumah yang terbuat dari kayu dan papan membuat api dengan ganas melahap rumah-rumah malang di sana. Beberapa rumah hangus terbakar. Champ penampungan sementara pun didirikan. Ratap tangis keluarga para korban menghiasi pemandangan kala tim kami meninjau lokasi kebakaran ini. Harta benda penopang hidup, musnah seketika. Membunuh harapan yang mereka susun dan rencanakan sejak lama. Sedih? Tentu saja. Menjadi bagian dari hamparan relawan yang turun ke jalan guna memungut receh dari para pengendara dan pejalan kaki, sekaligus menyadarkanku bahwa mencari uang sungguh bukanlah perkara mudah. Berjam-jam mondar mandir di bawah terik matahari yang menyengat, lutut dan betis rasanya ngilu, namun uang yang terkumpul baru hitungan ribu. Lantas bagaimana pula para korban kebakaran itu? Tentunya mereka pun telah sekian lama bersusah payah bersabar menyusun masa depan lewat seribu dua ribu yang dikumpulkan per harinya. Seketika semuanya lenyap dilahap si jago merah yang kian menyala, memadamkan nyala asa yang telah mereka bangun sedari lama. Pilu sekali menyaksikannya. Namun alhamdulillah, hasil penggalangan dana yang berhasil dihimpun serta disalurkan langsung oleh perwakilan tim kami, setidaknya dapat membangkitkan harapan para korban beserta keluarga. Ada nyala yang menggelayuti mata sendu di tenda pengungsian. Ada semangat yang kembali bangkit perlahan, kala menyaksikan anak-anak kecil di sana tetap riang bermain. Pada mereka, harapan masa depan keluarga dan bangsa. Masih bersama KMOI, pernah juga melibatkan diri menyambangi korban kebakaran di Desa Tanjung Dayang. Terparah, rumah ini dihuni oleh seorang teman yang baru beberapa waktu ditinggal cahaya rumahnya. Malang tak dapat dielak, kini keluarga ini juga harus menghadapi bencana kehilangan harta benda. Kami menggalang dana kembali. Ada pedih yang turut mengaliri rasa di hati, tatkala menyaksikan keluarga ini menceritakan kronologi kejadian dengan air mata yang menganak sungai. Namun tahukah kawan, mata yang sedang basah di hadapan kami telah berhasil melalui ujian dari Allah. Ketabahan dan tawakalnya mereka, menyadarkan kami bahwa merekalah hamba-hamba yang kuat. Bahkan kejadian ini yang bagi kami begitu menyayat hati pun, mereka dapat lalui dengan keikhlasan. Pernah juga berkesempatan turut serta dalam kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan di beberapa desa terpencil. Air muka mereka seketika cerah ketika menyadari bahwa kami memperhatikan keberadaan mereka. Mereka yang jarang terjamah program penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis. Banyak pembelajaran hidup yang dapat kami petik dari berbagai kegiatan kemanusiaan, terkhusus bagi diriku. Tak hanya belajar memuliakan manusia, merangkul yang susah, namun juga bagaimana mensyukuri segala yang kita punya. Termasuk kekuatan dalam menerima takdir kehidupan. Yang terpenting dan yang selalu diajarkan oleh para korban bencana ialah selalu ikhlas dengan ketentuan Allah. Belajar tak harus mengalami, namun bisa juga dari pengalaman hidup orang lain yang kita ilhami. Tetap ikhlas dengan segala takdir Allah, merupakan kekuatan menghadapi kondisi sulit sekalipun. Dari pengalaman aksi-aksi kemanusiaan, aku menyadari bahwa kebermanfaatan kita bagi orang lain merupakan sumber kepuasan dan semangat tersendiri. "Khairunnas anfauhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain)".