Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Lagi-lagi, pekatnya malam
mengundang tarian sajak,
Membangun lamunan nan dalam,
Mengendapkan rindu yang kian jauh
dari kata sembuh.
Dari salah satu kamar di lantai 5
sebuah hotel di Kota Palembang, malam kian sayup. Hening semakin membening,
kala bising tersapu dalu yang menghantar kantuk menjadi lelap. Dan aku, ntah
kenapa merasa ingin menuliskan sesuatu.
Ini merupakan hari ke-empat sejak
hari Senin lalu aku meninggalkan rumah. Minggat? Oww...tenang, bukan gitu sist.
Hehe. Aku masuk dalam daftar peserta sebuah pelatihan tentang kemampuan
berkomunikasi. Ini merupakan hal yang menarik bagiku. Mempelajari bagaimana
tipe-tipe karakter orang berdasarkan teori DISC (Dominan, Intim, Stabil, dan
Cermat), bahwa setiap orang berbeda-beda dan cara menghadapinya pun
berbeda-beda pula. Yang menjadi hal penting ialah kita harus pandai menempatkan
diri sebagai pihak yang mampu beradaptasi. Mau tau?
Boleh dong berbagi ilmunya? 😊
Menurut Dr. William M.
Marston, penemu DISC, “Setiap individu memiliki empat faktor perilaku dengan
berbagai tingkat intensitasnya”.
Empat faktor yang
dimaksud ialah Dominan, Intim, Stabil dan Cermat.
1. Dominan
Hal
yang disukai orang yang dominan ialah kontrol situasi ada padanya. Yang menjadi
kekuatannya ialah visioner, sikap kepemimpinan dan keteguhan diri. Namun
orang-orang Dominan ini cenderung kurang sabar, kurang sensitif dan pendengar
yang buruk. Soal membuat keputusan, dia paling jago.
2. Intim
Orang-orang
yang tergolong ke dalam ini sangat senang apabila dihargai. Ia jago mempengaruhi,
antusias dan menyenangkan. Eits, namun orang-orang ini cenderung kurang teliti,
mudah terdistrak dan kurang pandai memantau. Ia tidak suka aktivitas yang rutin
dan situasi yang ruwet. Cenderung spontan dalam membuat keputusan.
3. Stabil
Orang-orang
yang termasuk kelompok Stabil menyukai penerimaan. Ia paling pandai
mendengarkan, membangun team work, dan menyelesaikan masalah. Namun di samping
itu, ia cenderung terlampau sensitif, lamban dan kurang menyukai perubahan. Ia
tidak menyukai ketidakpedulian dan orang-orang yang kurang sabar. Cara
pengambilan keputusannya cenderung bijak, yakni dengan bermusyawarah.
4. Cermat
Si
Cermat ini menuntut keakuratan informasi yang diterimanya. Yang menjadi keunggulan
orang-orang dalam kelompok ini ialah merupakan perencana yang baik, melakukan
sesuatu secara sistematis, dan pandai
mengelola. Sisi kurang baiknya, orang-orang ini cenderung perfeksionis, kritis
dan kurang responsif. Ia tidak menyukai ketidakteraturan dan kondisi yang tidak
semestinya (tidak sesuai harapannya). Mekanisme pengambilan keputusannya
melalui berdasarkan metode sistematis.
Itu dulu informasi
mengenai komunikasinya, ya. Harap maklum, mata udah sayu cuy.. hehe. Mudah-mudahan
bermanfaat ya sist-bro.. 😊
Tips
sukses dari narasumber pelatihan ini, di antaranya:
1.
Tentukan tujuan dan target;
2.
Susun rencana;
3.
Beritahu rencana kepada orang-orang yang
penting dalam pencapaian tujuan;
4.
Upayakan;
5.
Berdo’a dengan YAKIN kepada Allah.
Jangan sampai kita seperti memesan makanan melalui layanan delivery, lebih
yakin makanannya sampai daripada terkabulnya do’a. Bukankah Allah itu sesuai
prasangka hamba-Nya?
6.
Be Positive. Kenapa? Aura yang kita
pancarkan, itulah yang akan kita peroleh. Buktikan!
7.
Management stress dengan cara menentukan
prioritas, pengelolaan waktu dan penataan pikiran.
Sekian dulu... Hoam...
Izinkan daku hantikan
sejenak langkah jemari. Insya Allah akan bersua lagi nanti. Semoga engkau tak
segera rindu. Hehe
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh. 😊